Kriptografi mempunyai sejarah yang sangat menarik dan panjang. Kriptografi sudah digunakan 4000 tahun yang lalu, diperkenalkan oleh orang-orang Mesir lewat hieroglyph. Jenis tulisan ini bukanlah bentuk standar untuk menulis pesan.
Gambar Tulisan yang Menggunakan Hieroglyph
Dikisahkan, pada jaman Romawi Kuno, pada suatu saat Julius Caesar ingin mengirimkan pesan rahasia kepada seorang jendral di medan perang. Pesan tersebut harus dikirimkan melalui seorang kurir. Karena pesan tersebut mengandung rahasia, Julius tidak ingin pesan rahasia tersebut sampai terbuka dijalan. Julius Caesar kemudian memikirkan bagaimana mengatasinya. Ia kemudian mengacak pesan tersebut hingga menjadi suatu pesan yang tidak dapat dipahami oleh siapapun terkecuali oleh jendralnya saja. Tentu sang jendral telah diberitahu sebelumnya bagaimana cara membaca pesan teracak tersebut. Yang dilakukan Julius Caesar adalah mengganti semua susunan alfabet dari a, b, c, yaitu a menjadi d, b menjadi e, c menjadi f, dan seterusnya.
Dari ilustrasi tersebut, beberapa istilah kriptografi dipergunakan untuk menandai aktivitas-aktivitas rahasia dalam mengirim pesan. Apa yang dilakukan Julius Caesar yang mengacak pesan, disebut sebagai enkripsi. Pada saat sang jendral merapikan pesan yang teracak itu, proses itu disebut deskripsi. Pesan awal yang belum diacak dan pesan yang telah dirapikan disebut plaintext, sedangkan pesan yang telah diacak disebut chipertext.
Pada zaman Romawi juga telah ada alat pembuat pesan rahasia yang disebut scytale yang digunakan oleh tentara Sparta. Scytale merupakan suatu alat yang memiliki pita panjang dari daun papirus dan ditambah dengan sebatang silinder. Mula-mula pengirim pesan menuliskan pesannya di atas pita papirus yang di gulung pada batang silinder . Setelah itu pita dilepaskan dan dikirim. Misalkan batang silinder cukup lebar untuk menulis 6 huruf dan bisa memuat 3 huruf secara melingkar. Jika pengirim ingin mengirimkan pesan:
TOLONG SAYA DISERANG
Maka ia menulis di atas batang silinder:
TOLONG
SAYA DI
SERANG
Jika pitanya dilepaskan dari batang silinder, maka tulisannya yang muncul di atas pita adalah TSSOAELYROAANDNGIG.
Untuk membaca pesan yang dikirim, penerima pesan pesan harus melilitkan kembali pita tersebut pada batang silinder yang memiliki diameter yang sama. Yang menjadi kunci dalam penyandian scytale adalah diamter batang atau jumlah huruf yang dapat ditulis secara melingkar (dalam hal ini 3 huruf). Penyandian dengan scytale sangat mudah dipecahkan karena kriptanalis hanya perlu menerka jumlah huruf yang dapat ditulis secara melingkar pada batang silinder yang digunakan, apalagi karena jumlah huruf yang dapat ditulis secara melingkar pada suatu batang silinder relatif sedikit (maksimum adalah setengah dari jumlah huruf yang tertulis pada pita). Kunci hasil deskripsi:
- TSSOAELYROAANDNGIG
- TSALRANNISOEYOADGG
- TOLONGSAYADISERANG
Gambar Scytale
Di India. Kriptografi digunakan oleh pecinta (lovers) untuk berkomunikasi tanpa diketahui orang. Bukti ini ditemukan didalam buku Kamasutra yang merekomendasikan agar wanita mempelajari seni memahami tulisan dengan kode.
0 Response to "Sejarah Kriptografi"
Post a Comment